Blogroll

MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF, KREATIF DAN STUDENT CENTER  Model Pembelajaran Ada beberapa model pembelajaran yang layak untuk diaplikasikan...

MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF, KREATIF DAN STUDENT CENTER

MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF, KREATIF DAN STUDENT CENTER



 Model Pembelajaran Ada beberapa model pembelajaran yang layak untuk diaplikasikan dalam

pembelajaran abad 21. Namun menurut (Abdur Rohim, 2016) yang paling populer dan banyak di

implementasikan adalan model Pembelajaran Project Based Learning dan Inquiry Based Learning

1) PBL atau Pembelajaran Berbasis Proyek

Merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan

peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PBL, proses inquiry dimulai

dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam

sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat

pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus

berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya.

PBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi

atensi dan usaha peserta didik. Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar

yang berbeda, maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik

untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan

melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan investigasi

mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

2) Inquiry Based Learning

Kata “Inquiry” berasal dari Bahasa Inggris yang berarti mengadakan penyelidikan, menanyakan

keterangan, melakukan pemeriksaan, inkuiri berarti pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan. Di

dalam inquiry terdapat keterlibatkan siswa untuk menuju ke pemahaman. Lebih jauh disebutkan bahwa

keterlibatan dalam proses belajar akan berdampak pada perolehan keterampilan dan sikap yang

diperlukan untuk pemecahan masalah, yakni menemukan jawaban dari pertanyaan yang selanjutnya

digunakan untuk membangun pengetahuan baru bagi siswa. Inquiry didefiniskan sebagai usaha

menemukan kebenaran, informasi, atau pengetahuan dengan bertanya.

Seseorang melakukan proses inquiry dimulai ketika lahir sampai dengan ketika meninggal dunia. Proses

inquiry dimulai dengan mengumpulkan informasi dan data melalui pancaindera yakni penglihatan,

pendengaran, sentuhan, pencecapan, dan penciuman. Pendekatan IBL adalah suatu pendekatan yang

digunakan dan mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan (informasi), atau

mempelajari suatu gejala.

Pembelajaran dengan pendekatan IBL selalu mengusahakan agar siswa selalu aktif secara mental

maupun fisik. Materi yang disajikan guru bukan begitu saja diberitahukan dan diterima oleh siswa,

tetapi siswa diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam

rangka “menemukan sendiri” konsep-konsep yang direncanakan oleh guru. Inquiry based learning

adalah sebuah teknik mengajar di mana guru melibatkan siswa di dalam proses belajar melalui

penggunaan cara-cara bertanya, aktivitas problem solving, dan berpikir kritis. Hal ini akan memerlukan

banyak waktu dalam persiapannya. Inquiry based learning biasanya berupa kerja kolaboratif.


Kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok diberi sebuah pertanyaan atau

permasalahan yang akan mengarahkan semua anggota kelompok bekerja bersama mengembangkan

proyek berdasarkan pertanyaan tersebut untuk menemukan jawabannya. Karena inquiry-based learning

berbasis pertanyaan, maka guru harus menyiapkan pertanyaan yang bersifat terbuka sehingga siswa

dapat mengembangkan pikirannya. Siswa harus diberi kesempatan untuk mencoba menemukan sendiri

konsep yang diajarkan. Lebih dari itu, jika siswa juga diberi kesempatan untuk mengukur kemajuan

belajarnya sendiri, maka hal ini akan membantu mereka belajar.

Sumber :

Abdur Rohim, R. B. (2016). BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DI ABAD 21. Universitas Negeri

Yogyakarta.

0 Comments: